Robot Jujur

Budi adalah seorang profesor penemu ulung, dia berhasil menciptakan robot yang bisa mendeteksi kebohongan, dia membuat robot itu sedemikian rupa sehingga ketika mendengarkan kebohongan, sang robot akan langsung menampar si pembohong itu...

Budi dengan bangga membawa robot itu ke ruang keluarga dan menunggu anaknya pulang... tapi anaknya tak kunjung pulang... ditunggu-tunggu baru sore hari sang anak pulang...

"Kamu dari mana ? kok pulangnya telat" tanya si Budi

" Ada pelajaran tambahan pa" jawab sang anak

*PLAK* Sang robot menampar si anak...

"Nak, ini adalah robot ciptaan ayah, dia akan menampar siapapun yang berbohong..! sekarang katakan dengan jujur, kenapa pulangnya telat ??!"
"Maaf ayah.. aku habis menonton film di rumah teman..."

"Film apa?"
"Film Sinetron pa"

*PLAK*

"Ayo katakan dengan jujur film apa ??"
"Maaf Ayah... saya menonton film porno"

mendengar itu marahlah si Budi..

"Kamu itu yach ... kecil-kecil uda nakal, mau jadi apa kamu nanti besar? kurang ajar kamu yach ... bikin malu ajah ... perbuatan yang benar-benar memalukan..! !! papa waktu seumuran kamu gak pernah melakukan hal senakal kamu...!"

*PLAK* Budi ditampar sang robot

Suasana hening untuk beberapa saat...

Istri Budi kemudian masuk datang dan langsung berkata... "huh, sama aja kelakuannya, apel gak akan jatuh jauh dari pohonnya kan ? ya gimanapun juga dia anak elo, jadi… "

*PLAK*

Sang robot menampar istri Budi sebelum sang istri sempat menyelesaikan kata2nya.. ????

dan semua terdiam…..

ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ…………….

0 comments:

About this blog

Jagalah sesuatu tetap sederhana
Ketika NASA memulai mengirim astronout ke angkasa luar, mereka mendapati bahwa pulpen tidak dapat bekerja pada gravitasi nol. Untuk mengatasi masalah ini, mereka bekerja sama dengan Andersen Consulting (sekarang Accenture). Ini memakan waktu satu dekade dan menghabiskan 12 juta dollar. Mereka menciptakan sebuah pulpen yang bisa bekerja pada gravitasi nol, menulis keatas, dibawah air, digunakan untuk berbagai macam permukaan termasuk kristal dan pada temperature dari bawah titik beku sampai diatas 300 derajat Celcius. Sedangkan orang Rusia menggunakan pensil.


“Keep It Simple”

When NASA first started sending up astronauts, they quickly discovered that ballpoint pens would not work in zero gravity. To combat the problem, NASA scientists spent a decade and $12 billion to develop a pen that writes in zero gravity, upside down, underwater, on almost any surface including glass and at temperatures ranging from below freezing to 300°C.

The Russians used a pencil.