DUDUK PALING DEPAN

Pesawat Air Lines sedang mengalami gangguan mesin serius di udara.
"May day, may day, may day...!!", terdengar pilot siarkan S.O.S lewat radio.
"Pesan anda tertangkap jelas, "kata petugas dek menara pengawas,
"Harap beritahukan tinggi dan posisi anda segera..!!"
"Ya, baik, "seru pilot itu, "Saya satu meter delapan puluh, dan saya duduk di kursi yg paling depan!"

0 comments:

About this blog

Jagalah sesuatu tetap sederhana
Ketika NASA memulai mengirim astronout ke angkasa luar, mereka mendapati bahwa pulpen tidak dapat bekerja pada gravitasi nol. Untuk mengatasi masalah ini, mereka bekerja sama dengan Andersen Consulting (sekarang Accenture). Ini memakan waktu satu dekade dan menghabiskan 12 juta dollar. Mereka menciptakan sebuah pulpen yang bisa bekerja pada gravitasi nol, menulis keatas, dibawah air, digunakan untuk berbagai macam permukaan termasuk kristal dan pada temperature dari bawah titik beku sampai diatas 300 derajat Celcius. Sedangkan orang Rusia menggunakan pensil.


“Keep It Simple”

When NASA first started sending up astronauts, they quickly discovered that ballpoint pens would not work in zero gravity. To combat the problem, NASA scientists spent a decade and $12 billion to develop a pen that writes in zero gravity, upside down, underwater, on almost any surface including glass and at temperatures ranging from below freezing to 300°C.

The Russians used a pencil.