Pikirin dehh....

1. Kalo Circle-k itu buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan 12 bulan setahun..
kenapa dipintunya ada lobang kunci?

2. Katanya wajan teflon itu anti lengket,
Gimana caranya mereka menempelkan stiker teflon anti lengket di wajan itu?

3. Perlukan kita pake peredam suara kalo kita nembak seorang pantomim?

4. Kenapa mereka mensteril jarum suntik pada hukuman mati suntik?

5. Kalo kura-kura kehilangan tempurungnya,

dia gelandangan atau telanjang?

6. Kalo olive oil berasal dari buah olive,
kalo baby oil?

7. Apa yang terjadi kalo ada orang kaget setengah mati, dua kali?

8. Kalo "kotak Hitam" di pesawat itu tidak bisa hancur,
kenapa mereka nggak bikin seluruh pesawat dari bahan yang sama?

9. Kalo ada orang yang ketagihan counseling,
gimana cara menyembuhkan mereka?

10. Kenapa masih terus baca tulisan ini?
nggak punya kerjaan lain?

0 comments:

About this blog

Jagalah sesuatu tetap sederhana
Ketika NASA memulai mengirim astronout ke angkasa luar, mereka mendapati bahwa pulpen tidak dapat bekerja pada gravitasi nol. Untuk mengatasi masalah ini, mereka bekerja sama dengan Andersen Consulting (sekarang Accenture). Ini memakan waktu satu dekade dan menghabiskan 12 juta dollar. Mereka menciptakan sebuah pulpen yang bisa bekerja pada gravitasi nol, menulis keatas, dibawah air, digunakan untuk berbagai macam permukaan termasuk kristal dan pada temperature dari bawah titik beku sampai diatas 300 derajat Celcius. Sedangkan orang Rusia menggunakan pensil.


“Keep It Simple”

When NASA first started sending up astronauts, they quickly discovered that ballpoint pens would not work in zero gravity. To combat the problem, NASA scientists spent a decade and $12 billion to develop a pen that writes in zero gravity, upside down, underwater, on almost any surface including glass and at temperatures ranging from below freezing to 300°C.

The Russians used a pencil.