MY BLUEBERRY NIGHTS

Setelah berpisah dengan kekasihnya, Elizabeth (Norah Jones) melakukan perjalanan ke seluruh Amerika, meninggalkan semua kenangan, sebuah mimpi dan menemukan teman-teman baru – seorang pemilik kafe (Jude Law) – semua dalam rangka proses menyenbuhkan patah hatinya. Para sahabat Elizabeth yang jauh lebih bersemangat menemani perjalanannya melewati kota demi kota, termasuk seorang polisi bermasalah (David Strathairn) beserta istrinya (Rachel Weisz), dan seorang penjudi (Natalie Portman), berangkat dengan sebuah tujuan

Lewat teman-temannya tersebut, Elizabeth mengetahui arti sebuah kesendirian dan kekosongan, dan mulai untuk mengerti bahwa perjalanannya tersebut adalah bagian terbaik dari ekploitasi dirinya sendiri.

0 comments:

About this blog

Jagalah sesuatu tetap sederhana
Ketika NASA memulai mengirim astronout ke angkasa luar, mereka mendapati bahwa pulpen tidak dapat bekerja pada gravitasi nol. Untuk mengatasi masalah ini, mereka bekerja sama dengan Andersen Consulting (sekarang Accenture). Ini memakan waktu satu dekade dan menghabiskan 12 juta dollar. Mereka menciptakan sebuah pulpen yang bisa bekerja pada gravitasi nol, menulis keatas, dibawah air, digunakan untuk berbagai macam permukaan termasuk kristal dan pada temperature dari bawah titik beku sampai diatas 300 derajat Celcius. Sedangkan orang Rusia menggunakan pensil.


“Keep It Simple”

When NASA first started sending up astronauts, they quickly discovered that ballpoint pens would not work in zero gravity. To combat the problem, NASA scientists spent a decade and $12 billion to develop a pen that writes in zero gravity, upside down, underwater, on almost any surface including glass and at temperatures ranging from below freezing to 300°C.

The Russians used a pencil.